Ketika kicau burung menasihati ku
Dan aku pun mengangguk
Mengiyakan
Ku retas sendiri jalan di hati ku
Lebih lurus ……….
Lebih lebar ……….
Jalan ku tapaki sampai jauh
Hingga jauh dari kicau burung
Ketika awan langit berserak
Dan benih pun mengharap hujan
Ku cipta sendiri kemarau dari nafas ku
Lebih melayukan ……….
Lebih menanduskan ……….
Kemarau ku nikmati tanpa bosan
Tanpa air mata bahkan kehausan
Ketika aku terdampar di dunia ku
Dan hati tertaut pada bulan
Ku gapai sendiri indahnya dengan lambaian tangan
Hidup lebih tenang ……….
Hidup lebih senang ……….
Tanganpun menggantung pada bulan
Tiada pernah merelakan perginya
Hingga diri bertanya paa TuhanSampai kepan …….???
Sabtu, 16 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar