Minggu, 17 Mei 2009

TERAPI DIET GAGAL GINJAL KRONIK (CKD)

Peranan Gizi Sangat Penting pada penderita penyakit ini.
Macam Macam Diit
1. DIIT KONSERVATIF (PRE DIALISIS)
2. DIIT HEMODIALISIS (HD)
3. DIIT DIALISIS PERITONEAL MANDIRI BERKESINAMBUNGAN (DPMB)
GGK PREDIALISIS
CCT 5 – 25 ml/menit dilakukan
Terapi pengganti
-ureum, kreatinin, kalium
- HD
-Hipertensi, anuria, odema
- DPMB
-Hiperfosfatemia, hipocalcemia Dan lain-lain
TUJUAN DIIT GGK PREDIALISIS
1. Mengurangi atau mencagah gejala uremia
2. Mengurangi progresivitas gagal ginjal dengan memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus
3. Mempertahankan keadaan gizi yang optimal.
TUJUAN DIIT HEMODIALISYS
1. Memberikan protein yang cukup untuk mengganti AAE dan nitrogen yang hilang dalam dialisat serta mempertahankan keseimbangan nitrogen
2. Mencegah penimbunan hasil sisa metabolisme
3. Mempertahankan status gizi normal
DIALISIS PERITONEAL MANDIRI BERKESINAMBUNGAN (DPMB/CAPD)
1. DPMB adalah suatu teknik dialisis peritoneal rawat jalan, dengan cairan dialisat ada dalam rongga peritoneum secara terus menerus dan pertukaran cairan dilakukan oleh penderita sendiri.
2. Kehilangan protein lebih banyak dari HD yaitu 5 – 15 g sehari
3. Cairan dialisat mengandung kalori (dekstros), yaitu 15-30% dari kebutuhan kalori.
TUJUAN DIIT DPMB
1. Mencukupi kebutuhan protein, untuk menggantikan tingginya protein yang hilang dalam dialisat dan menjaga keseimbangan nitrogen.
2. Mengatur asupan natrium
3. Membatasi asupan pospor untuk mengontrol hiperpospatemia
ENERGI
1. Studi pada pasien HD à asupan protein 1,13 g/kg BB/hari dan energi sebesar 25, 35 dan 45 kkal/kg BB/hari selama 21 hari.
2. Hasil studi menunjukkan bahwa untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan komposisi tubuh sekitar 35 kkal/kg BB/hari.
3. DPMB = 35-45 kkal/kgBBI/hari.
SUMBER ENERGI
1. Predialisis dan HD : sumber energi dari lemak 30% total energi dan sisanya KH
2. DPMB : KH sebanyak 35% total energi à karena dekstros dari dialisat mengandung KH
3. KH : beras, mie, tepung2an, gula, umbi2an
4. Lemak : minyak, santan, margarin
REKOMENDASI ENERGI(kkal/kg BB/hari)

1. < 60 tahun : ESPEN (2000) = 35. KDOQI (2000) =35. ADA (2000) = 30-35
2. > 60 tahun : ESPEN (2000) = 35. KDOQI (2000) =30-35. ADA (2000) = 30-35
PROTEIN DALAM MAKANAN
NILAI BIOLOGI TINGGI : protein Hewani : ayam, daging, susu, telur, ikan sesuai jumlah sehari, Daging lebih banyak hasil sisa nitrogen dari telur dan susu.
NILAI BIOLOGI RENDAH : Kacang2an kering : kacang ijo, tanah dll, Tahu, tempe, Predialisis : tidak dianjurkan. HD & DPMB : dibatasi maksimal 2x sehari.
Kapan mulai mengurangi protein ?
Renal Unit di Scotland menyarankan penurunan protein pada serum creatinin sekitar 300 micromol/L, apabila asupan protein tinggi disarankan diturunkan menjadi 1 g/kg BB/hari.
Serum creatinin mencapai 400 – 500 micromol/l, disarankan turun menjadi 0,6 – 0,8 g/kg BB/hari (Sloan, 2002).
DIIT RENDAH PROTEIN PADA GGK ?
- Dapat meminimalkan pengaruh hiperphospatemia, asidosis, hiperkalemia dan gangguan elektrolit lainnya.
- Menurunkan hasil sisa metabolisme nitrogen
- Menghambat progresifitas gagal ginjal dan penundaan terapi pengganti.
- Pasien dengan GFR sekitar 50 ml/menit/1,73m2, dengan diberikan diit RP juga dapat menghambat progresif gagal ginjal.
PROTEIN PADA HD ?
- Acchiardo, Moore, Burk(1990) à protein < 1,2 g/kg BB/hari berhubungan dengan rendahnya serum albumin dan tingginya morbiditas
- Konsumsi protein 1,1 g/kg BB/hari dengan 50% protein bernilai biologi tinggi dapat mempertahankan status gizi, tetapi pada sebagian besar pasien tidak cukup apabila dengan asupan energi 25 - 35 kkal/kg BB/hari.
KALIUM
- Kalium dibatasi terutama bila ada oliguria (urine <> 5,5 meq/liter.
- Rekomendasi kalium (ADA, 2000) à
- untuk predialisis dan DPMB secara individual tergantung kadar kalium darah. Sedangkan pada HD sekitar 40 mg/ kg berat badan ideal/hari.
- Kebutuhan : 1500 – 3000 mg sehari
- Pada DPMB pembatasan kalium tidak selalu dianjurkan, bila hiperkalemia dibatasi
- Bahan makanan sumber kalium : sayuran, buah2an, kacang2an dan umbi2an.
SUMBER TINGGI KALIUM
Pisang
Air Kelapa
Alpokat
Tomat
Nangka
Durian
Rebung dll
MENGURANGI KADAR KALIUM
- Mencuci sayuran, umbi-umbianan, buah-buahan yang telah dikupas dan dipotong-potong,
- Merendam dalam air hangat minimal 2 jam (jumlah air 10 kali bahan makanan). Membuang air dan bahan dicuci pada air mengalir selama beberapa menit, kemudian dimasak (jumlah air 5 kali bahan makanan).
POSPOR
- Retensi phospor à hiperphospatemia yang merupakan factor adanya hiperparathyroidsm dan renal osteodistrophy.
- Pemberian 5 mg/kg BBI à diit sangat rendah protein dengan suplementasi asam amino
- Pemberian 12 mg/kg BBI à konsumsi protein lebih banyak untuk memenuhi kebutuhannya
- BM sumber protein mengandung tinggi pospor
- Perlu obat pengikat fosfat, karena dari diit sulit dikendalikan
KALSIUM
- Hipokalsemia ( kalsium darah < 8,5 mg/dl) à akibat penyerapan Ca yang berkurang dari usus, defisiensi vitamin D, dan berkurangnya 1,25 dihidrokolekalsiferol à absorbsi Ca menurun
- Rekomendasi kalsium menurut ADA (2000) adalah 1000 – 1500 mg sehari. Peningkatan asupan kalsium sukar didapat dari makanan saja, sehingga perlu suplementasi tablet kalsium, untuk mencapai kadar kalsium 10,5 – 11,0 mg/dl.
NATRIUM DAN CAIRAN
- Penelitian mosley (1993) à mengontrol kenaikan BB diantara waktu HD, tidak hanya dengan membatasi cairan tetapi juga dg pembatasan Na
- Konsumsi garam yang banyak à meningkatkan konsentrasi Na pada cairan tubuh à menimbulkan rasa haus. Mekanisme ini akan memaksa pasien HD untuk minum sehingga konsentrasi Na kembali normal
NATRIUM
- Natrium dibatasi 1000 – 3000 mg/hari, bila odema, hipertensi, sesak nafas
- HD : Na diberikan tinggi 7-9 jam sebelum HD untuk mencegah hipotensi/kram saat HD
- Sumber Na : garam 1 gram = 400 mg Na ; makanan yang diawet dengan garam, ikan asin, kornet, abon, sarden dll
VITAMIN DAN ZAT BESI
- Defisiensi zat besi dapat terjadi karena diit rendah protein juga sering mengandung rendah zat besi
- Suplementasi vitamin larut air (B1, B2, niacin, B6, B12, asam folat, vitamin C)
- Proses HD mengeluarkan Vit. Larut air
- Suplementasi Vit. D bila defisiensi
PENDIDIKAN PASIEN PRE HD
- Menjelasakan sumber-sumber bahan makanan yang dibatasi dan dianjurkan
- Menganjurkan untuk tidak sering mengkonsumsi daging, karena hasil sisa metabolisme lebih banyak nitrogen dari pada susu dan telur
- Perlu penambahan bumbu-bumbu untuk meningkatkan rasa karena diit RG
- Dianjurkan mengkonsumsi makanan rendah protein seperti permen, ongol2, talam, getuk, cente manis dll
PENDIDIKAN PASIEN HD
- Menjelaskan perlunya tetap diit walaupun sudah menjalani hemodialisis rutin
- Menjelaskan perbedaan diit HD dg predialisis, terutama untuk meningkatkan asupan protein
- Diperbolehkan mengkonsumsi protein nabati 2 x sehari sesuai penukarnya
- Memilih buah-buahan rendah kalium dan diperbolehkan 2 x sehari sesuai penukar
- Dianjurkan menimbang berat badan post dan pre hd berikutnya dan mengevaluasinya (kenaikan BB maksimal 2 kg), bila lebih berarti cairan dari makan/minum berlebihan
- Mendiskusikan perlunya pemenuhan kebutuhan energi untuk mencapai status gizi normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar